Opini: Nasib Perempuan, Berkaca dari Kasus Viral Guru vs Siswi di Gorontalo 7 Menit
![]() |
Ilustrasi perempuan depresi. Siswi di Gorontalo yang terekam berhubungan dengan guru dikeluarkan dari sekolah. Foto: Pexel/Sofia Alejandra |
Ironi dalam kasus viral 7 menit guru vs siswi yang terjadi di Gorontalo. Pemeran perempuan dalam video syur tersebut dikeluarkan dari sekolah berbasis keagamaan tersebut.
Dikutip dari pemberitaan di Kompas TV, kepala sekolah tempat perempuan itu belajar mengungkapkan siswi itu tidak masuk sekolah sejak video beredar.
Dia juga menyebut pihaknya sudah mengeluarkannya, karena dianggap melanggar tata tertib. Namun kepala sekolah bilang ia siap membantu mencarikan sekolah baru.
Ibaratnya, sudah jatuh ditimpa tangga lagi. Perempuan itu harus menahan malu karena videonya beredar, kemudian dia juga dipecat dari sekolah yang dibanggakannya.
Padahal, siswi itu merupakan korban dari bujuk rayu pria tua yang juga guru di sekolah tersebut. Dia masih remaja, masih kategori anak di bawah umur. Sekolah kok tega menjatuhkan siswanya yang sudah demikian terpuruk?
Harusnya tidak perlu ada tindakan yang mengeluarkannya dari sekolah. Justru pihak sekolah harus memiliki empati, dengan membantunya keluar dari keterpurukan. Kalaupun harus keluar dari sekolah tersebut, biarlah jadi pilihan pribadi siswi itu.
Kondisi ini menunjukkan betapa dunia pendidikan kita hingga kini belum berpihak pada korban. Siswi yang terekam sedang berhubungan dengan guru, dianggap sebagai pelaku. Bagaimana latar belakang peristiwa itu terjadi, justru tidak dilakukan penelusuran.
Penulis: Suang Sitanggang
Post a Comment